Berpendar cahaya di sepertiga malam, tatkala membawa kabar angin yang tak layaknya sebentar lagi menurunkan gerimis, titik-titik air tak diharapkan menyapa tanpa kabar. Selagi suci di tengah sujud panjang, berharap pelangi menyandangi. Apalah daya ini ya Muqallibalquluuub...”
Gerimis di tengah cahaya, entah
itu pertanda apa. Adalah kemarin Engkau percantik hatiku, engkau luapkan
perasaanku dalam sejuta kabar gembira. Engkau datang melalui tangan lembut seorang “GURU” yang begitu kucintai karenaMu.
Sungguh bahagia.
Gerimis di tengah cahaya, setiap
kali itu kumenanti dengan sabar. Bermain di tengah kesibukan, bergelut dengan hati dan pikiran, akan ada cita-cita
besar kan terwujud, di tengah cahaya..yah di tengah cahaya. Tak sedetik pun kulalui
ini tidak dengan kerikil kecil. Kala
gerimis menyandangi, cahaya itu masih tetap ada. Sabar ! yah, kata itulah yang
paling tepat....
Gerimis di tengah cahaya, membawa
sejuta janji-janji indah cintaMu, akan datang hari dimana penantian pelangi itu
datang dikala gerimis usai. Dipersimpangan
kesabaran, ditengah pergejolakan hati. Hamba datang...
Gerimis di tengah cahaya, dan
apakah cahaya itu masih ada? Pernyataan akan terus terulang hingga nanti
kutemukan jawabnya. Satu persatu datang, satu persatu pergi. Dan hingga saat
cahaya itu tak ada lagi, mungkin aku masih tetap tak tahu jawabannya.
Gerimis di tengah cahaya, adakah
aku bersyukur? Sungguh syukur itu tiada
henti dan sungguh lisan ini tak kan pernah sanggup untuk berhenti
melantunkannya. Lalu apa? Seakan tak ada apa-apa. Dan gerimis akan terus datang
ditengah cahaya.
Gerimis di tengah cahaya, terselip
doa terbaik dan terindah untuknya. Semoga Allah senantiasa menjaganya dari
fitnah manusia, dari perbuatan keji dan mungkar.
Gerimis di tengah cahaya, dan ada
cahaya lain menerangi. Sungguh rahasia ilahi, Engkau datangkan pelangi disaat yang
tepat, walau hingga saat ini pelangi itu tak menampakkan wujudnya di hadapanku.
Seindah apakah ia? Aku belum tahu.
Dan Gerimis ditengah cahaya...
“Bahagia itu tak kan pernah ada
hentinya, dan bahagia itu semakin mendekatkanku padaNya. Adalah indahnya
pelangi yang akan menampakkan berpendar cahayanya yang indah dikala gerimis itu
usai. Di saat yang paling dinantikan, disaat aku meraih apa yang kuinginkan,
disaat semua pertanyaan yang pernah kuajukan padaNya terjawab satu persatu.”