Sunday, October 30, 2011

-spygirls-

Terima kasih yah sodariisodarii ku sayangs  :D 
Semoga silaturahim kita stay cool untuk slamanya...hingga ujung usia kita :)








Love,
-n.a.y-

Friday, October 28, 2011

Tanganmu, Ibu...




Ibumu adalah
Ibunda darah dagingmu
Tundukkan mukamu
Bungkukkan badanmu
Raih punggung tangan beliau
Ciumlah dalam-dalam
Hiruplah wewangian cintanya
Dan rasukkan ke dalam kalbumu
Agar menjadi azimah bagi rizki dan kebahagiaan
(Emha Ainun Najib)

Siang sudah sampai pada pertengahan. Dan Ibu begitu anggun menjumpai saya di depan pintu. Gegas saya rengkuh punggung tangannya, menciumnya lama. Ternyata rindu padanya tidak bertepuk sebelah tangan. Ibu juga mendaratkan kecupan sayang di ubun-ubun ini, lama. "Alhamdulillah, kamu sudah pulang" itu ucapannya 
kemudian. Begitu masuk ke dalam rumah, saya mendapati ruangan yang sungguh bersih. Sudah lama tidak pulang. 

Ba!da Ashar,
"Nak, tolong angkatin panci, airnya sudah mendidih". Gegas saya angkat pancinya dan dahipun berkerut, panci kecil itu diisi setengahnya. 

"Ah mungkin hanya untuk membuat beberapa gelas teh saja" pikir saya 

"Eh, tolongin bawa ember ini ke depan, Ibu mau menyiram". Sebuah ember putih ukuran sedang telah terisi air, juga setengahnya. Saya memindahkannya ke halaman depan dengan mudahnya. Saya pandangi bunga-bunga peliharaan Ibu. Subur dan terawat. Dari dulu Ibu suka sekali menanam bunga. 

"Nak, Ibu baru saja mencuci sarung, peras dulu, abis itu jemur di pagar yah" 
pinta Ibu. 

"Eh, bantuin Ibu potongin daging ayam" sekilas saya memandang Ibu yang tengah bersusah payah memasak. Tumben Ibu begitu banyak meminta bantuan, biasanya beliau anteng dan cekatan dalam segala hal.

Sesosok wanita muda, sedang menyapu ketika saya masuk rumah sepulang dari ziarah. 

"Neng.." itu sapanya, kepalanya mengangguk ke arah saya. 

"Bu, siapa itu'?" tanya saya. 

"Oh itu yang bantu-bantu Ibu sekarang" pendeknya. 

Dan saya semakin termangu, dari dulu Ibu paling tidak suka mengeluarkan uang untuk mengupah orang lain dalam pekerjaan rumah tangga. Pantesan rumah terlihat lebih bersih dari biasanya.

Dan, semua pertanyaan itu seakan terjawab ketika saya menemaninya tilawah selepas maghrib. Tangan Ibu gemetar memegang penunjuk yang terbuat dari kertas koran yang dipilin kecil, menelusuri tiap huruf al-qur!an. Dan mata ini memandang lekat pada jemarinya. Keriput, urat-uratnya menonjol jelas, bukan itu yang membuat saya tertegun. Tangan itu terus bergetar. Saya berpaling, menyembunyikan bening kristal yang tiba-tiba muncul di kelopak mata. Mungkinkah segala bantuan yang ia minta sejak saya pulang, karena tangannya tak lagi paripurna melakukan banyak hal? 

"Dingin" bisik saya, sambil beringsut membenamkan kepala di pangkuannya. 

Ibu masih terus tilawah, sedang tangan kirinya membelai kepala saya. Saya memeluknya, merengkuh banyak kehangatan yang dilimpahkannya tak berhingga. Adzan isya berkumandang,

Ibu berdiri di samping saya, bersiap menjadi imam. Tak lama suaranya memenuhi udara mushala kecil rumah. Seperti biasa surat cinta yang dibacanya selalu itu, Ad-Dhuha dan At-Thariq.

Usai shalat, saya menunggunya membaca wirid, dan seperti tadi saya pandangi lagi tangannya yang terus bergetar.

 "Duh Allah, sayangi Mamah" spontan saya memohon. 

"Neng'" suara ibu membuyarkan lamunan itu, kini tangannya terangsur di depan 
saya, kebiasaan saat selesai shalat, saya rengkuh tangan berkah itu dan 
menciumnya.

"Tangan ibu kenapa?" tanya saya pelan. Sebelum menjawab, ibu tersenyum maniss 
sekali.

"Penyakit orang tua"

"Sekarang tangan ibu hanya mampu melakukan yang ringan-ringan saja, irit tenaga" tambahnya.

Udara semakin dingin. Bintang-bintang di langit kian gemerlap berlatarkan langit biru tak berpenyangga. Saya memandangnya dari teras depan rumah. Ada bulan yang sudah memerak sejak tadi. Malam perlahan beranjak jauh. Dalam hening itu, saya membayangkan senyuman manis Ibu sehabis shalat isya tadi. Apa maksudnya? Dan mengapakah, saya seperti melayang. Telah banyak hal yang dipersembahkan tangannya untuk saya. Tangan yang tak pernah mencubit, sejengkel apapun perasaannya menghadapi kenakalan saya. Tangan yang selalu berangsur ke kepala dan membetulkan letak jilbab ketika saya tergesa pergi sekolah. Tangan yang selalu dan selalu mengelus lembut ketika saya mencari kekuatan di pangkuannya saat hati saya bergemuruh. Tangan yang menengadah ketika memohon kepada Allah untuk setiap ujian yang saya jalani. Tangan yang pernah membuat bunga dari pita-pita berwarna dan menyimpannya di meja belajar saya ketika saya masih kecil yang katanya biar saya lebih semangat belajar.

Sewaktu saya baru memasuki bangku kuliah dan harus tinggal jauh darinya,  suratnya selalu saja datang. Tulisan tangannya kadang membuat saya mengerutkan dahi, pasalnya beberapa huruf terlihat sama, huruf n dan m nya mirip sekali. Ibu paling suka menulis surat dengan tulisan sambung. Dalam suratnya, selalu Ibu menyisipkan puisi yang diciptakannya sendiri. Ada sebuah puisinya yang saya sukai. Ibu memang suka menyanjung :

Kau adalah gemerlap bintang di langit malam
Bukan!, kau lebih dari itu
Kau adalah pendar rembulan di angkasa sana,
Bukan!, kau lebih dari itu,
Kau adalah benderang matahari di tiap waktu,
Bukan!, kau lebih dari itu
Kau adalah Sinopsis semesta
Itu saja.

Tangan ibunda adalah perpanjangan tangan Tuhan. Itu yang saya baca dari sebuah buku. Jika saya renungkan, memang demikian. Tangan seorang ibunda adalah perwujudan banyak hal : Kasih sayang, kesabaran, cinta, ketulusan'. 

Pernahkah ia pamrih setelah tangannya menyajikan masakan di meja makan untuk sarapan? 
Pernahkan Ia meminta upah dari tengadah jemari ketika mendoakan anaknya agar 
diberi Allah banyak kemudahan dalam menapaki hidup? 
Pernahkah Ia menagih uang atas jerih payah tangannya membereskan tempat tidur kita? 
Pernahkah ia mengungkap balasan atas semua persembahan tangannya..?
Pernahkah..?

Ketika akan meninggalkannya untuk kembali, saya masih merajuknya 
"Bu, ikutlah ke jakarta, biar dekat dengan anak-anak". "

Ah, Allah lebih perkasa di banding kalian, Dia menjaga Ibu dengan baik di sini. Kamu yang seharusnya sering datang, 
Ibu akan lebih senang" Jawabannya ringan. 

Tak ada air mata seperti saat-saat dulu melepas saya pergi. Ibu tampak lebih pasrah, menyerahkan semua kepada kehendak Allah. Sebelum pergi, saya merengkuh kembali punggung tangannya, selagi sempat , saya reguk seluruh keikhlasan yang pernah dipersembahkannya untuk saya. Selagi sisa waktu yang saya punya masih ada, tangannya saya ciumi sepenuh takzim. Saya takut, sungguh takut, tak dapati lagi kesempatan meraih tangannya, meletakannya di kening. 

***

mahabbah12@yahoo.com

Sunday, October 16, 2011

Karena Aku Mencintaimu Lebih Dalam Dari Mentari Yang Mencintai Titah Tuhannya

Aku menari dalam lamunanku, ku tatap seisi ruangan dan kutemani sang hati menghitung detik demi detik langkahku di bumi Allah.

Kuurungkan niatku untuk tidur, aku lebih memilih menikmati indahnya bulan dan bintang malam ini. sambil mendengarkan suara merdu lantunan ayat suci Al-Qur’an yang dibawakan oleh Mishary, aku begitu terhanyut. Kuselesaikan bacaanku “Dalam dekapan ukhuwah” karya Salim A Fillah dan melanjutkan muhasabahku di tengah sejuknya malam.

Tak berapa lama kemudian, aku mencoba berdiri, mengambil notebook jingga ku, kubuka perlahan dan kutemukan sebuah file berupa surat cinta untuk sang terkasih. Isinya sederhana, hanya beberapa bait lagu Ebiet G Ade

Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan terpahat di keningmu
Kau nampak tua dan lelah, keringat mengucur deras
Namun kau tetap tabah
Meskipun nafasmu kadang tersengal
Memikul beban yang makin sarat
Kau tetap bertahan

Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
Kini kurus dan terbungkuk
Namun semangatmu tak pernah pudar
Meski langkahmu kadang gemetar
Kau tetap setia

Setelah membaca surat cinta ini, aku tertegun dan kembali kuingat seorang gadis muda yang pernah kukenal setahun yang, sebut saja namanya “Gladis” ia adalah seorang pekerja seks komersial di kotaku. Ia tinggal berdua dengan ayahnya sebut saja Pak Jamal, seorang buruh tani yang tak lagi bisa menggunakan kedua bola matanya untuk melihat. Ibu Gladis sudah sejak lama meninggalkan mereka, hanya karena malu menerima nasib menjadi istri seorang buruh tani miskin yang buta. Kala itu Gladis masih kecil. Ia tak tahu apa-apa, ibunya pergi meninggalkannya tanpa menyisakan sedikitpun harta untuk mereka berdua, bahkan rumah berukuran 8 x 6 m yang selama ini mereka tinggali pun direbut olehnya dan dikontrakkan. Ayah Gladis hanya bisa pasrah menerima semua ini. ia hanyalah orang miskin yang pernah beruntung bisa menikahi ibu Gladis yang dulu adalah kembang desa. Namun, satu kesyukuran Pak Jamal, bahwa istrinya tidak mengambil Gladis dari sisinya. Ia begitu menyayangi Gladis, hingga nyawa pun relaia tukarkan demi keselamatan anaknya.

Setelah berpisah dari istrinya Pak Jamal kemudian membawa Gladis hidup serba kekurangan bersamanya, kadang dalam sehari mereka tak makan sesuap nasi pun. dan untungnya Gladis mengerti sedikit demi sedikit perjalanan kehidupannya bersama sang ayah. Sang ayah yang hanya buruh tani buta, tak ingin melihat anaknya menderita dan tak sekolah seperti dirinya. Gladis, layaknya anak-anak pada umumnya tumbuh begitu cantik, dengan pendapatan pas-pasan pak Jamal berusaha menyekolahkan Gladis mulai dari SD hingga meraih gelar sarjana. Itu janjinya pada Gladis. Dan ia menepatinya. Gladis kemudian bersekolah SD hingga SMA,dan pada saat memasuki bangku kuliah, disitulah perjalan kehidupan Gladis yang sesungguhnya dimulai.

“Gladis sangat sayang pada Bapak, Gladis tak lagi mau menjadi beban Bapak. Sudah cukup Bapak selama ini membantu Gladis untuk sekolah, dan sekarang tibalah saatnya Gladis membuat Bapak senang”

Itulah kalimat terakhir yang diucapkan Gladis sesaat setelah merenung sendirian di rumah kecilnya.
Yang ia fikirkan adalah bagaimana caranya agar Bapaknya tak lagi menjadi buruh tani. Dan sisa hidupnya ia gunakan untuk beribadah dan beristirahat di rumahnya. Gladis juga berjanji secepatnya akan mengumpulkan uang untuk operasi mata ayahnya dan membangun rumah sederhana untuk mereka berdua.

Aku kembali merenungkan kisah Gladis. Ia gadis yang baik hati namun...

Berbagai perusahaan kecil ia datangi untuk memasukkan lamaran kerjanya, berbekal ijazah SMA, agaknya ia sangat kesulitan untuk mendapatkan perkerjaan yang ia mau, kalaupun dapat gajinya tak seberapa. Sedangkan cita-citanya untuk ayahnya sungguh tinggi. Dan pada akhirnya jalan terkahir yang ia tempuh untuk mendapatkan uang yang banyak dalam waktu yang singkat adalah menjadi pekerja SEKS. Yah... pekerja SEKS untuk sementara katanya, ia hanya ingin ini berlangsung sebelum operasi mata ayahnya berlangsung, karena ia tak ingin ayahnya melihat betapa kotornya perbuatan yang ia lakukan dan uang haram yang ia peroleh.

Yah, dan Gladis berhasil, ia berhasil memperoleh uang yang banyak dari hasil kelakuan bejatnya tiap malam.

Gladis merahasiakan semua ini pada ayahnya, ia mengaku bahwa ia melanjutkan kuliahnya sambil kerja sambilan di restoran mewah, sehingga setiap pagi-sore hari ia di kampus dan malamnya ia gunakan untuk bekerja. Sungguh tragis kebohongan yang dilakukan Gladis. Ini semua demi ayahnya.

Pak Jamal begitu senang dengan segala usaha anaknya, ia selalu bangga dengan putri semata wayangnya itu. Ia tak pernah menyangka jikalau suatu hari ia bisa tinggal di rumah untuk beberapa waktu bersama putri semata wayangnya, menonton sambil bersenda gurau, bernostalgia akan masa lalu kelamnya bersama ibu yang tak lagi ia anggap sebagai ibunya dan mengingat kenangan-kenangan indahnya ketika melalui kerasnya perjuangan hidup yang mereka alami.

Dan kabar gembira bahwa sebentar lagi ayah Gladis akan operasi mata. Tentunya ini adalah kabar yang sedikit mengiris hati sang putri Gladis. Setelah ini ia berencana akan membawa ayahnya pindah keluar kota. Agar tak ada yang bisa memberitahukan kepada ayahnya apa yang selama ini Gladis lakukan diluar sana.

“Ayah, aku melakukan ini semua, Karena Aku Mencintaimu Lebih Dalam Dari Mentari Yang Mencintai Titah Tuhannya”

Gladis tahu ini salah, dan ini adalah perbuatan yang paling kejam yang sudah kulakukan padamu. Kulakukan ini demi menjaga hati dan perasaanmu. Engkau yang begitu ikhlas dan tanpa pamrih mengucurkan keringatmu sekian tahun demi menafkahiku, anak semata wayangmu tak pernah lelah melangkah demi menggapai mata air cinta ku. Maafkan Gladis ayah. Ini akan menjadi rahasia Gladis seumur hidup. Biarlah Tuhan yang membalas, aku hanya ingin melihat senyum dan kebahagiaanmu.

--------------------------------------------------------------------------------------

Aku kembali tertegun, dan perlahan kuhapus airmata yang mengalir di pipiku. Sungguh, cerita Gladis membuat malamku begitu sempurna. Aku sadar bahwa diluar sana masih ada sosok anak yang begitu mencintai dan sangat ingin membahagiakan ayahnya, walaupun cara yang ditempuhnya salah.
Semenit kemudian, kututup laptopku kembali dan ku rebahkan tubuhku di kasur. Dan yang kulihat adalah bayangan ayah, ayah yang telah meninggalkanku 6 tahun silam. Belum sempat kubahagiakan ia, seperti Gladis membahagiakan ayahnya.

Rabb,
Lapangkanlah kuburnya.
Terangilah ia dengan cahaya-Mu yang tiada pernah pudar.
Datangkanlah sosok tampan di hadapannya, sebagai wujud amal kebaikan beliau
selama ini.
Kutitipkan ia pada-Mu Ya Allah ...
Rabb,
Rahmatilah hamba sebagai anak shalehah, agar mampu mendoakan kedua orang tua hamba.
Sampaikan kepadanya, larik yang belum sempat kuverbalkan di hadapannya, bahwa
Aku mencintainya,
Mencintainya lebih dalam dari mentari yang mencintai titah Tuhannya...

Monday, October 10, 2011

Maaf..Saya Curcol....:)

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuhu... 

Senin semangat, saudara-saudara sekalian, para pembaca blog, bloofers dan kawan-kawan sejawat dan tak sejawat wherever you are ! 

senang skalii saya bisa kembali ke dunia per-blog-an setelah beberapa minggu absen nulis. yew..karena sibuk ! yah ! betul SOK SIBUK ! 
yah seperti itulah, saya kira cukup pembukaanya...
okay, kali ini saya akan berbagi sedikit cerita luar biasa yang terjadii selama 3 hari ini :D 

yah...mungkin akan ada banyak curcol dan kawan-kawan didalamnya. tapi sungguh saya tidak bermaksud untuk itu, hanya sekedar ingin berbagi KEBAHAGIAAN dengan kalian...
okay, let me know... 


7 oktober 2011

"Ada saat-saat dimana kita sangat membutuhkan pelangi setelah derasnya hujan...membutuhkan air ditengah tengah panasnya gurun pasir..."

siapa yang memungkiri kalimat di atas? ialah... semua orang juga pasti sangat membutuhkan air jika di padang pasiir...panasnya minta ampun gan ! -.-' 
ahh...sok puitis saya. intinya, adalah hari itu JUM'AT 07 oktober 2011, saya sangat butuh yang namanya refreshing di tengah tengah 'kepenatan' dunia kampus. PENAT ? mmm...lebih tepatnya 'KELUARBIASAAN'. entahlah bagaimana membahasakannya, yang jelas hampir tiap hari saya pulang malam. padahal kuliah juga tinggal berapa? hu..any reason? just me and ALLAH yang tahu... he?! apa coooba... 
yah begitulah, seharian saya dikampus, siangnya ngawas di lab dan....taradaadddddaaaadaaadd..
alhamdulillah yah (dengan gaya khas SYAHRINI)...dapat sms dari kak PIPI (BLOOFERS mks), ngajakiin ngepe' di pantai sambil liat sunset..
uuuhh..subhanallah banget yah, saat itu juga saya langsung meng'IYA'kan !walaupun resikonya pulang malam lagi -.-' dan harus meninggalkan praktikanku saat itu. tapi tak papalah. yang penting saya bisa refreshing hari itu...yuhhhuuiiii \(^___^)/

bermodal nekad saya langsung terjun ke TKP. naik epet-epet sendirian ! haahaaa. walaupun sempat di temani mardo sampe dkat jembatan.
nyampe di TKP, ternyata dah ada kak Pipi yang setia menungguku di anjungan, dan kami sama-sama ke 'Sentosa' menghampiri kak 'Atun' dan kak 'Lathifah' yang dah asyik makan bakso disana...mm..
next, sesuai dengan rencana, kami pun meninggalkan sentosa dan NGEPE' sambil liat SUNSET dan tak lupa foto-foto di pinggirv pantai :)

let me see our picture...

Ini pesananku, pisang epe' durian + jus alpukat sentosa, yang keduanya adalah GRATISAN. hhe...(terima kasiih so much kak Pipi dan kak Lathifah yang berbaik hati memerdekakan perutku...)
hasil jepretan si uchank, :D lihatlah kemesraan kami....(^___^) --> (kiri-kanan : kak lathifah, kak pipi, saya dan kak atun)
PEACE LOVE AND GAUL !!!! 

hi...poto kamiii disini dek ! *pasang gaya*

HORRRREEEE !!! inilah ekspresi luapan perasaan saya yang diwakili oleh adik "lupanamanya" disana. hari itu, begitu luar biasa....
lihatlah pemandangan 'sunset' di atas..coba cari dimana letak perbedaannya? hhe....

Dan...berakhirlah kisah indah Jum'at Mubarokku hari itu...sungguh ALLAH senantiasa mendengar doa-doa hambanya yang teraniaya 'refreshing syndrom' hari itu. :D, 
TERIMA KASIH buat saudara/i baruku, keluarga baruku...BLOOFERS Makassar... 
:bighug: and :cozy: terindah buat kalian.... 

08 Oktober 2011

"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan?"

Sabtu, yah..hari ini begitu membahagiakan. Bangun dari tidur yang begitu nyenyak tak lupa saya mengucapkan sejuta rasa syukur kepada ALLAH SWT. 

21 tahun ! yah..hari itu saya tepat berumur 21 tahun... 
dan hey, tak ada surprise jam 12 malam. seperti yang biasa dilakukan orang-orang kepada sahabat/teman/pacar/keluarga pada hari ulang tahunnya. grrr...
apa yang salah yah? mereka pada lupa? atau pura-pura lupa atau hanya ingin sekedar mengerjai saya? atau..saya memang tak ada apa-apanya di mata mereka?? begitu sedih dan kasihannya saya..
hahaha... *khayalan aneh tingkat tinggi* 

saya memang tak mengharapkan ada surprise, kue ulang tahun, lilin dan semacamnya, yang saya tahu itu adalah kebiasaan orang-orang (maaf) nasrani. :) never mind buat saya ! yang penting dan yang paling saya syukuri adalah saya masih bisa bernafas pagi itu :D

dan hari itu adalah hari yang tentunya sangat bersejarah buat antek 2011, SKALA ! dan saya OC, dan saya tidak ikut berpartisipasi :( mm... i'm so sorry teman-teman..saya hanya tidak bisa membantu kalian dengan doa dari rumah, saya tidak bisa ikut rapat malam yang membelunggu kehidupan saya di makassar. *sok deh* (andaikan saya di sorowako, pulang jam 12 malam pun tak masalah, bahkan tak pulang pun tak ada yang marah) hhe.. #maafcurcol. yah, begitulah, tapi sungguh saya sangat ingin ada disana, setidaknya sebagai malaikat pencabut nyawa yang baik hatii pada maba-maba yang sangat lugu itu dan pengingat kalian jika sudah keterlaluan padanya.

yah yah, 081011 sebenarnya adalah hari dengan segudang agenda besar, ada D'I'M dari pukul 8 pagi sampai 17.45, ada rencana untuk ke RS menjenguk saudariii cantik saya si ULFA yang hari itu juga harus menjalani operasi pengankatan tumornya :( 
dan apalah saya ini...yang hanya mampu berencana. Pagi itu juga saya diserang diare, dengan segudang cucian dan rumah yang agaknya sedikit banyak berantakan membuat saya tak sanggup kemana-mana.
dan ibu, yang sedari semalam sudah memperingatkan secara tersirat jika bsok saya tak boleh kemana-mana. 

ALLAH begitu pintar yah? doa ibu selalu yang utama dan dikabulkan....

akhirnya, adalah setengah hari itu saya beberapa kali mondar mandir WC sambil nyuci juga, sambil beres2 juga sambil pegang-pegang perut ndag jelas juga. hingga akhirnya rumah beres, cucian selesai, dan perut lumayan membaik, dan satu lagi..si ICHA datang mau menculik saya ! Oh No ! (penculikan yang sudah terencana beberapa hari yang lalu..)
saya tidak tahu harus bagaimana meminta izin pada ibu, 

"Bu, saya mau keluar...." ahhh....
"Bu, icha datang...mmm...mauka naculik.." ahhhh....
"Bu, adaki icha, ndag tauk mauka dia ajak kemana" grrr....

apa yah apa yah... 
ya sudah, icha saja yang bicara. saya ndag yakin diizinkan kalau saya yang bilang. dan...alhamdulillah yah...saya akhirnya dapat izin ! thank you honeey.... :kisskissbighug:

dan apalah rencana anak ini padaku, kami bermotor ke MP dan menghabiskan setengah hari lagii disana. bersama Nutri juga... 
dan hadiah angry birds ORANGES ini dari mereka (icaakkk nunu) :))
thank you sayyang....


Dompetnya kebalik. hhe... 


dan..sungguh bahagia perasaan saya, walaupun cuma beberapa jam bersama mereka, rasanya "SESUATU".  
many thanks yah sayang :)) aku pada kalian..heheheh...:muachmuachmuach:

dan hari itu tidak berakhir begitu saja, next project rencananya mau ke walimahan sama neng eci, sepupu saya , jadi pulang-pulang langsung ke telkomas. dan wow ! amazing. Disana ternyata ramai ! ada P.accung, P.anda, Pak Dokter a.k.a kak Ukhy (terima kasih Jilbab cokelatnya), etta puang dan ibu yang katanya mau nginap disana dan lagi, P.itti sekeluarga juga datang. wahh... betul betul ramai, sungguh SESUATU. :) 

okaylah kalau begitu. saya ikuti maunya kalian...menghabiskan satnite di telkomas bersama  our big lovely family... :cozy: 

dan malam itu tak lupa saya menghaturkan lagi dan lagi ucapan syukur yang tak terhingga pada ALLAH SWT atas kesempatan yang sudah diberikan pada saya menikmati hidup baru di umur yang baru. Pada Rasulullah, Keluarga dan Sahabat-sahabatnya yang senantiasa menjadi teladan terbaik dalam kehidupan saya. Kepada seluruh keluarga besar saya, special buat Ibu, terima kasih untuk kasih sayangmu dan doa-doa indahmu...dan alm.ayah saya, smoga cahaya mu tetap bersinar disana...
Terima kasih untuk sahabat-sahabat saya, Icha, Nunu, Upe yang lagi di rumah sakit (get well soon, honey), Ainun, Mimin, Mardo, kembaran saya si Amhe' yang juga lagi ulang tahun di tanggal yang sama dengan saya,  teman-teman BLOOFERS makassar, saudari-saudari 'my smart circle', kakak-kakak penuh inspirasi kak RR, kak FRN, kak SBR, kak ARN, kak AIN, kak WW yang sudah mengajarkan seribu kebaikan kepada saya dan telah melengkapi khidupan saya selama ini. Teman-teman COOPS MACO yang telah menjadi keluarga baru saya, aku sayang kalian :* teman-teman SPYWARE'08 dan Teknik 08 yang tidak sempat saya bantu :(. aku juga sayang kalian... sahabat-sahabat bbm, twitter, plurker mks, cs, saudara(i) baru di sorowako sana yang sangat aku rindukan...dan buat semua yang tak bisa saya sebutkan satu persatu namanya. saya sayang kalian semua....

(eh, ini kok saya kayak nulis pengantar skripsi yah? -.-') hho...


status FB 081011
dan untuk saudari sayang tersayang Nur Indrawani Rasyid, Innalillahii wa inna ilaihi roojiun, yang sabar yah sayang. ALLAH sayang One-One, namun ALLAH lebih menyayangi ayah One-One... maaf saya tidak bisa berada disamping One-one saat itu, ikut ke Enrekang juga agaknya mustahil buat saya. :( saya tunggu one-one pulang ke Makassar yah... :)


dan, okey, kita ke pembahasan lain. eh...eh...ini ini ada sms masuk ngucapin selamat tapi sampai sekarang saya tidak tahu sms ini dari siapa ? -.-' . tapi anyway. thanks yah....






dan dan..satu lagi ucapan ulang tahun yang agak LUCU ! live from India, dari Sunil Ovelil, salah seorang TESTING tm modul MM di sorowako dulu. dia berbahasa Indonesia Lohhh ! GREAT ! dan parahnya, dia memanggil saya NYONYA ! hey NYONYA ! hello... tapi gak papa deh, saya juga kan calon Nyonya..hhe... 

buat Sunil dan Vineet, thanks yah... buat Paink yang dah kasi penjelasan juga terimaa kasih banyak, semoga dia mengerti...


Birthday's greeting from Sunil via Fb
Juga buat yang rela-rela mengganti DP mereka dengan poto saya yang cantik  , buat updatean status yang ngeTAG nama saya, buat yang nyemplurk demi saya, buat yang dengan ikhlas mention saya di twitter.  dan buat semua-semua yang telah memberikan doa-doa terindah buat saya di hari yang indah via apapun itu. terima kasiiih banyak kunci-kunci dunia. saya tidak akan ada apa-apanya tanpa kalian... 
(hualllahhh....)
iyah ! saya SERIUS! 

dan begitulah akhir kisah indah saya hari itu, di tutup dengan hamdalah dan doa tidur, and finally, saya tertidur pulas malam ituu dengan penuh kesyukuran. alhamdulillah yah....

09 Oktober 2011

"Adalah kuasanya yang memberi tanpa diminta, hanya Engkau dan hanya Engkaulah yang mampu memunculkan pelangi setelah hujan, dan memberi cahaya di tengah kegelapan"

(haaaahh? ada pale' bakat terpendamku buat quote...hhi)

setiap hari adalah penuh makna, setiap detik juga. dan akan ada berjuta-juta pelajaran kehidupan yang bisa kita petik di setiap detik nafas kehidupan kita. 

pelajaran pertama...
belajar bikin Lawak..hahahaha ;D dan ini dia hasilnya, betul betul menggiurkan...:blep: (masih maukaaa....)



pelajaran selanjutnya adalah belajar menjenguk orang/teman yang sakit... 
yah. hari itu saya bersama ukhti Ainun menghabiskan siang dan sore hari dengan menjenguk teman yang sakit (read : Upe dan ukhti Icha)

yah yah, bermodal nekad (lagi dan lagi) kami menuju TKP membawa bekal seadanya...

dan 1 yang kami petik dari sini, hayooo..belajarlah mendeteksi penyakit dalam tubuh kita mulai dari sekarang. jangan tunggu ia menjalar, dan melukaii tubuhmu sebelum semuanya terlambat. 

Cepat Sembuh teman-teman :) kami menanti kalian di kampus....:cupacups: :* 

"Dan pelangi itu begitu indah, seindah kelopak matamu yang memancarkan cahaya paling indah yang pernah kulihat, Terima Kasih Tuhan...."

Ini ceritaku, mana ceritamu????


-Blog Of Friendship-

Photobucket

Followers