Tuesday, March 20, 2012

Salahnya Berjamaah, ckck !

Bismillah.

Manusia adalah tempatnya salah dan khilaf!
Kalimat ini mungkin sangat sering kita dengar, dimanapun kita brada, dan apapun kondisinya.

Termasuk pada saat kita menjalankan shalat 5 waktu..
Hari ini ini, saya dan beberapa teman akhwat dikampus menjalankan shalat ashar berjamaah di sebuah mushallah kecil di jurusan kami sesaat setelah jamaah kloter pertama selesai melaksanakan shalatnya.

Saya yang kebetulan bertiga di shaf akhwat terdepan bersama Acum dan Opi , diikuti 3 orang akhwat lain di shaf ke 2 dan 2 orang lagi di shaf ke-3. Mushallah kecil yang berbalut hijab tebal yang tingginya hampir sama dengan tinggi ruangan mushallah membuat kami para jamaah, tidak dapat mengintip sedikitpun ke balik hijab itu (read: kaum ikhwan) bahkan terkadang kami yang berada di sebelah kanan tak dapat merasakan pergerakan yang terjadi di sebelah. Sehingga, satu-satunya yang dapat kami andalkan pada saat shalat berjamaah dengan ikhwannya adalah suara sang IMAM. Yah, suara sang imam merupakan salah satu penentu pergerakan shalat kami.

Sore ini, hujan begitu deras, suara bising teman-teman diluar mushalla juga agak sedikit mengganggu konsentrasi kami. Untungnya sang ikhwan yang menjadi imam, lihai mengatasi keadaan dengan mengeraskan suaranya dalam memimpin kami shalat.

Rakaat pertama, berjalan lancar tanpa hambatan, Alhamdulillah. Begitupun rakaat kedua, namun kejadian lucu terjadi pada saat rakat ke3. Sejenak setelah sang imam mengatakan "Allahu Akbar" dan kami para jamaah ikut larut dalam sujud yang panjang, sang imam lalu melanjutkan bacaannya "Allahu Akbar" (dengan intonasi yang pendek), saya lalu bangkit dari sujud dan melakukan duduk dengan tuma'ninah. Yang ada dipikiran saya pada saat itu adalah ini masih rakaat ke-2. Entah apa yang bergejolak dipikiran saya sebelumnya. Saya dengan tenangnya  melanjutkan duduk saya sambil membaca doa tahiyyat awal, 2 org tman disamping saya juga sama, mereka dengan tenangnya duduk, namun sepertinya mereka duduk layaknya shalat sudah berada pd rakaat trakhir, saya tak menghiraukan. Trus melanjutkan bacaan, dan imam lalu berkumandang, "Allahu Akbar", kami berdiri dari duduk kami, lalu sang imam melanjutkan "Sami'allaahulimanhamida'" *glep. Pikiran saya buyar! Bacaan saya ikut buyar. Loh kok? Secepat itukah? Saya lalu sadar, saya SALAH! Namun cepat2 beristighfar dalam hati melanjutkan shalat hingga salampun di ucapkan oleh sang Imam.

"Assalamu Alaykum Warahmatullah Wabarakatu" Pimpin iman,

"Assalamu Alaykum Warahmatullah Wabarakatuhu.." Saya kemudian memalingkan wajah ke kanan dan ke kiri. 

dan...
kontan, kami bertiga yang berada di shaf terdepan (acum, opi, dan sofie) saling memandang dan *gleepp... 
meledaklah tawa kecil kami, KOMPAK sekali... 

saya, kemudian dengan yakinnya mengatakan...

"Siapa salah?" 
"Kita' (mean:kami) kayaknya awa'" (-.-') Jawab Opi dan Acum bersamaan, dilanjutkan dengan tertawa kecil kami lagi dan lagi. Tak lama, kami lalu sadar, kami betul-betul salah, kami pun bertiga beristighfar lalu melanjutkannya dengan melaksanakan sujud syahwi... 

Tak sadar, ternyata sebagai orang yang berada di shaf terdepan di sisi akhwat, 2 shaf lainnya di belakang kami (Marda, Kak Evi, Diah, dll) ternyata juga ikut salah dan tertawa kecil. hhe... :) 

Ya Allah... 
Betul-betul yah, SHALATnya berjamaah...SALAHnya juga berjamaah...ckck! 

Dan apa yang bisa kami petik dari kejadian di atas adalah, besarnya suara Imam ternyata tidak menjamin shalat kita, Intonasi yang tepat dalam setiap bacaan Imam juga merupakan satu hal yang tak bisa luput, misalnya saja pada saat rakaat ke-3 peralihan dari posisi sujud ke berdiri, dalam pengucapan kalimat "Allahu Akbar" ada baiknya di panjangkan agar yang menjadi makmum atau jamaah lainnya mengerti bahwa sekarang adalah saatnya berdiri. 

Namun, satu hal yang paling penting adalah ke'khusyu'-an" kita dalam menjalankan perintah wajib ini. yap! K-H-U-S-Y-U'. Ke'khusyu'-an" dalam shalat adalah inti dari semuanya, panjang tidaknya bacaan "Allahu Akbar" sang imam sebenarnya akan sangat tidak berpengaruh terhadap salah atau benarnya rakaat shalat kita jika dari awal kita khusyu' dalam menjalankannya. It means, tadi... kami semua sebenarnya tidak ada yang khusyu' shalatnya *pingsan* .Right? 

Dalam Kalamnya, Allah menyebutkan..
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman yaitu orang-orang yang khusyu dalam shalatnya dan orang-orang  yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tiada guna (Al-Quran : Surah: Al-Mu'minun)

Dan Rasulullah SAW pernah bersabda : 
"Ilmu yang pertama kali di angkat dari muka bumi ialah kekhusyuan." (HR. At-Tabrani)

 

Seandainya saja (Ups...Ga' boleh berandai-andai...) shalat kita seperti Rasulullah, yang benar-benar dijadikan keindahan dan penuh kerinduan dan keakraban dengan Allah. Ruku, sujudnya panjang, terutama ketika shalat dimalam hari, bahkan hingga kakinya sampai bengkak, dan itu beliau lakukan hanya karena ingin memberikan yang terbaik sebagai rasa syukurnya kepada Allah SWT. Shalat tepat waktu dan tentunya ter-aplikasi-kan dalam kehidupan sehari-hari...Subhanallah !

Dan itulah Rasulullah, keliatan yah bedanya dengan kita?! 

Semoga dengan pelajaran hari ini, shalat-shalat kita kedepannya menjadi semakin khusyu' sehingga tidak ada lagi yang namanya salah dalam shalat atau saling salah menyalahkan dengan Imam. 

Pelajaran yang Indah...
Mari berbagi... 

N.a.y 

3 comments:

  1. bisa dipetik hikmahnya nih. . .. . jangan terlalu banyak becanda hehehehee

    ReplyDelete
  2. wkwkwkwkwkw... Intonasi yak..?? tp saya lebih kepada khusyu/konsentrasi yang gak fokus.. mungkin terpengaruh suara teman2 yang lagi ribut di luar sana.. :D
    di depan mushollah ada tempat nongkrongnya sih... tp bukan manusia kalo tidak salah.. yang salah kalo lagi sholat dan mereka masih berbincang di luar sana.. :) #Salut untuk semangat berjamaahnya..

    ReplyDelete
  3. kak tabah
    iyah kaak :) brtul skali.. sebaiknya kalo niatnya emng mau shalat yah, harus konsentrasi dari awal.

    kak andro
    hhe. iyah sih, mau di apa juga gag ada tempat lain kan buat jadi mushollah selain disitu. :)
    hhe, iah donk kaak, selama masih bisa nimbun pahala sebanyak mungkin. why not?
    daripada sibuk nimbun BBM. hhehehe...

    ReplyDelete

-Blog Of Friendship-

Photobucket

Followers