10.59 WITA , perlahan kunyalakan handphone ku yang sedari tadipagi
ku-charge, dan beberapa menit kemudian, dengan sedikit tak percaya ku temukan
ini...
"Assalamu ‘alaykum, sayang..
Alhamdulillah, sudah sampai di Madinah,
nanti saya sampaikan salamta sama baginda Rosul"
(pesan via whatsapp)
Siapa yang gak bahagia coba... :’)
(pertama) – ada pesan WA
masuk dengan ringtone –cinta sejati- nya BCL (Bunga Citra Lestari) yang berarti
bahwa, pesan itu tidak lain dan tidak bukan dari cinta sejati-ku.. *jingkrakjingkrak
(kedua) – isi pesannya ituloh, yaa ALLAH, ibu dan suami ku sudah tiba
di madinah dengan selamat... :’) *nangisterharu
(ketiga) – baru nyadar kalo
ternyata mereka sekarang di Madinah ! iyah bener-an di Madinah ! bukan mimpi
lagi, ini kenyataan, bukan sekedar syiar lagi, tapi ini benar sudah di depan
mata (TOLONG CUBIT SAYA, eh MEREKA #tega !) Subhanallah *nangisbombay
Tepat di depan masjid Quba Madinah, lihat betapa mesra mereka berdua (ibu dan menantu kesayangan) #eh, betapa bahagia mereka..#salahfokus :') |
Satu hal yang sangat kusyukuri, betapa bahagianya ibunda tercinta berhasil
mewujudkan impiannya untuk menginjakkan
kaki di tanah perjuangan para nabi dan
negeri cahaya, tak lain dan tak bukan semua ini adalah hadiah besar dari Allah
atas segala kesabaran dan ikhtiarnya, melalui perantara suamiku tercinta <3
. dan ini nih yang berhasil membuatku nangis bombay gak karuan sehari sebelum
proses lamaran dan akad nikah, calon suamiku yang sekarang telah menjadi
pendamping hidupku selamanya tak hanya sekedar mengutarakan niatnya, tetapi
berhasil mewujudkannya. Subhanallah, Walhamdulillah, Walaailaahaillallah, Wallahu
akbar ! :’)
si Abang lagi tilawah tepat di atas karpet hijau, taman surga Raudah, dan di tempat ini pula-lah suamiku tercinta banyak-banyak berdoa untukku, untuknya dan anak-anak kami kelak agar menjadi keluarga Qur'ani :') |
Dan satu lagi yang juga patut kusyukuri, yakni tak sia-sia
pengorbananku menginstalkan WA di bb suami sebelum berangkat umroh (penting gituu?) walau rintangan
menghadang, keringat bercucuran, jantung berdegup kencang, karena di detik detik
terakhir bb lowbet. walau demikian alhamdulillah tetap happy ending, kabar
baiknya, WA bergunaaa banget kan sayang,
iyah kan iyah? *ngomong sama tembok >.<
Ok . Sudah cukup kepanjangan intermesonya,
Saking bahagianya, nyaris terlupakan tujuan utama tulisanku saat ini.
And, back to the point. *pasang wajah serius*
para pembaca cahaya-pertama ku, siapa sih yang gak kepengen
menginjakkan kaki di negeri para Rasul dan
negeri cahaya?
Masjidil Haram dengan segala pesonanya :') |
Masjidil Haram tampak atas.. Subhanallah :') |
Yap, negeri impan seluruh umat muslim di dunia. Bahkan negeri yang
menjadi urutan teratas tempat yang sangat sangat sangat (pake banget banget
banget) ingin aku kunjungi. even, mungkin tiap orang beda orientasinya, namun
jujur, sesungguhnya jika kamu mengetahui. That’s an amazing place that must be
visited one day. WAJIB :’)
Yang muslim pasti tahu Ka’bah kan?
Ka'bah, tempat perputaran energi spiritual umat muslim seluruh dunia :') |
Allah telah memberikan wahyu kepada nabi Ibrahim dan nabi Ismail untuk
membangun kembali Ka’bah sebagai Baitullah untuk menunjukkan ‘apresiasi’ rasa
cinta-Nya kepada manusia. Begitu Maha Penyayangnya Allah kepada hamba-hambaNya
yang mau berjihad, dan bersungguh-sungguh untuk mencapai puncak (peak performance) spiritualitas dalam
penyucian diri, di tempat yang paling suci, Baitullah.
Sebab Allah tahu, bahwa ada diantara sekian banyak hamba-Nya yang
begitu rindu padaNya, begitu rindu keridhaanNya, dan sangat mengharapkan
perjumpaan denganNya.
Ka'bah Al-Musyarrafah :') |
Ka’bah, tak ada tempat lain di bumi Allah yang memiliki energi
spiritual seperti di Masjidil Haram :’) (yah, walaupun jujur, aku sendiri belum
pernah menginjakkan kaki disana, namun keinginan dan niat yang kuat membuatku
banyak mencari tahu tentang tempat luar biasa ini, siapa sih yang gak mau
kesana? *hopefully*) sebuah tempat dimana lautan manusia dengan kostum berwarna
putih, membentuk konfigurasi perputaran energi pada sumbu spiritual yang
bernama Ka’bah :’)
Arah perputaran yang berlawanan arah dengan jarum jam ini, membentuk
gaya sentrifugal yang mengarahkan arah ibadah shalat bermiliar manusia
bervibrasi dan fokus pada satu titik ‘spiritual’ di bumi Allah, Ka’bah Al-Musyarrafah :’)
Ka’bah layaknya tempat inaugurasi wisuda seorang muslim(at) yang telah
menyempurnakan rukun islamnya, ka’bah juga merupakan tempat ujian kelayakan dan
kepatutan, mm...bahasa canggihnya fit and
proper test sebagai sarana pembuktian
‘CINTA’ dan puncak pengabdian seseorang kepada Khaliknya. Sedangkan hijrah kita
dari rumah menuju tempat suci ini adalah sebagai bentuk perwujudan cinta dan
pengorbanan yang sebenarnya dari seorang hamba kepada Tuhannya. Sama aja,
ketika kita mencintai pasangan kita (pasangan halal yah :p) , kita rela
berkorban apaaa saja dan kapaaaaan saja, untuk mendatanginya dengan penuh rasa
cinta dan antusias, bukan dengan keterpaksaan.
Dan bagaimana kita bisa menyatakan cinta sejati, jika untuk datang
saja ke rumah kekasih kita, kita tak mau atau menunda-nunda terus? Apalagi,
yang didatangi adalah Baitullah, tempat yang menjadi ‘Bukti Cinta’ Allah. Suatu
tempat dimana doa-doa dikabulkan dan dosa-dosa diampuni oleh Allah :’) *menatap
dalam-dalam diri sendiri* dan mostly dari kita (apalagi yang sudah bertitel ‘MAMPU’
sering berdalih menunda)
Yap ! TUNDALAH TERUS HINGGA AJAL TIBA! *tiba-tiba keselek*
“Barang siapa ingin berhaji,
hendaknya menyegerakannya. Siapa tahu, seseorang akan menderita sakit,
kehilangan kendaraan, ataupun timbul keperluan lain (yang dapat menghalanginya)”
-HR Ahmad Baihaqi
Astaghfirullah..
Gak kebayang jika suatu saat Malaikat Izrail (yang tak peduli apapun
kondisi dan kebutuhan kita) pada saatnya tiba ‘on schedule’ dia kan mencabut nyawa kita? And what can we do ?
nunggu pengumuman ‘Innalillahi wa Inna
ilaihi Rooji’un”
* tarik nafas dalam-dalam..*
Hmm..sebagai manusia biasa, dan pengingat (skalian alarm untuk diri
sendiri), daripada kita menyesal nanti. Yuk, dari sekarang bantu diri kita
untuk memprovokasi niat-niat kita menuju
Baitullah “Rumah Masa Depan” kita. Karena tak ada kata terlambat untuk
berhaji/umroh. Kondisikan diri kita sedemikian seolah-olah inilah tahun
terakhir hidup kita. Dengan begitu, mau gak mau kita akan terdorong untuk
mewujudkan tekad kita berziarah ke negeri para nabi dan negeri cahaya. Yah,
meskipun saat ini kita belum memiliki uang, tapi kita harus ‘YAKIN se
YAKIN-YAKIN-nya’ kita bisa. Ke Roma aja ada banyak jalan apalagi ke Baitullah,
bener gak?
Dan kita juga harus yakin, jika niat kita itu merupakan salah satu
wasilah yang amat penting untuk menebus dosa yang selama ini sudah kita tumpuk
selama masa akil baliq, atau anggap saja bahwa that’s ‘way’ yang sangat terbuka
lebar bagi kita untuk masuk surga karena amal ibadah kita masih sedikit.
“Pergunakanlah lima perkara
sebelum datangnya lima perkara lainnya, yaitu: Hidupmu sebelum matimu, sehatmu sebelum
sakitmu, waktu senggangmu sebelum sibukmu, masa mudamu, sebelum masa tuamu, dan
masa KAYAmu, sebelum masa MISKINmu”
Kurang ‘menohok’ apalagi
coba?
Bumi Allah,
My lovely room, still waiting kabar ibu dan cintaku yang sedang
asyik-asyiknya beribadah :’)
20.23 WITA
-nay-