Bismillah,
Beberapa hari ditinggal
suami, membuat semangat menulisku semakin menggelora, iah..ini semacam garis
sejajar yang senantiasa sebanding, antara RINDU dan NULIS. Lahh, jauh amat
mutarnya yah :p padahal hanya ingin bilang kalo ada semacam rindu yang
membuncah, yang menuntut hati menggerakkan jari mengetikkan untaian
kalimat-kalimat ini sebagai pertanda rindu akan sosoknya yang baru saja
meninggalkan ku untuk urusan kerjaan selama 3 hari..
(wuuuahhh..baru juga
3 hari.. :p)
Maklumlah, wong kita
baru merasakan yang namanya pacaran, jadi gini deh, ditinggal sehari aja berasa
setahun :D
*suamikuuu…pulanglah*
Ok. Back to the
point.
Well, sebenarnya
untuk tulisan kali ini, aku ingin menuliskan segelumit tentang ROMANTIC INTELLIGENCE. Bingung yah?! Gak
mungkin.. ! yang kenal “CINTA” pasti ngerti, hayoo ngaku?!
Kosa kata ini
sebenarnya unik saja menurutku, aku menemukannya dalam judul sebuah tulisan di
sebuah buku hadiah pernikahanku dari seorang adik cantik pemilik lapak ini à a2ilicha.blogspot.com
:’)
(makasih yah dik… J)
Lalu, apa sih romantic
intelligence itu? Masih sodaraan yah sama artificial intelligence? Ato
masih sepupuan? Hihi.. gak lah..jauh amat malah..! PAM nya aja yang sama. Arti sesungguhnya
sangatlah jauh berbeda.
Romantic Intelligence
atau yang kita kenal dalam bahasa Jermannya “Kecerdasan Romantis” bukanlah kecerdasan buatan yang sering dicipta
oleh pakar pembuat robot atau penemu teknologi lainnya. Romantic Intelligence
sesungguhnya adalah kecerdasan murni fitrah manusia yang dititipkan Allah
kepada semua makhluknya. Yap tidak hanya
manusia, menurutku hewan juga memilikinya. Sebut saja si PEACOOK alias Burung Merak, para
pejantan biasanya mengibaskan sayap
dibelakang tubuhnya dan membuat motif seindah mungkin untuk mendapatkan hati sang betina. Atau si
lumba-lumba yang menggunakan suara khasnya untuk menarik hati calon
pasangannya. Dan lain sebagainya. Hewan saja yang gak dikasi otak sama Allah
bisa seromantis itu, apalagi manusia, bener gak?
Yah, emang pada
dasarnya manusia diciptakan sebagai makluk yang penyayang. Manusia adalah
makhluk social, homo humini lupus, dan tidak akan dapat bertahan hidup tanpa
bantuan manusia lainnya. Dengan interaksi dan rasa saling membutuhkan itulah
yang membuat disadari ataupun tidak , tumbuh
rasa kasih sayang dalam diri tiap manusia. Anugrah otak dan perasaan menjadikan
manusia sebagai makhluk paling sempurna di muka bumi ini. Rite? :’)
Lanjutt…
Ke-ROMANTIS-an sering kali di bahasa-kan
lain oleh tiap individu. Even dalam aplikasinya tiap orang memiliki cara yang
berbeda, dan inilah yang terkadang sulit dibedakan antara ROMANTIS atau TIDAK ROMANTIS.
Mengapa bisa seperti itu? Karena IQ Romantic Intelligence tiap orang
yang berbeda. Bahkan mungkin ada diantara kita yang gak sadar sama skali akan
adanya potensi Romantic Intelligence ini dalam diri-diri kita. Bukan gak sadar
sih, tapi bahasa halusnya ‘TERPENDAM’ *nah loh ! :D
Yap, potensi
terpendam inilah yang perlu dilatih dan di asah terus menerus. Karena tiap
orang berbeda, so, just be YOU ! :’)
Lalu, bagaimana kita
mendeteksi romantic intelligence yang ada dalam diri kita?
Tanyakanlah pada
setiap pasangan Anda ! Buat yang belum punya pasangan, boleh boleh saja
mendeteksinya dengan menanyakan pada orang-orang terdekat disekitar kita. Karena
ROMANTIS gak hanya buat suami/istri bukan? Saudara, ibu, bapak, keluarga,
teman, sahabat..
Salah seorang
keluarga, yang mungkin juga salah satu diantara kita, terkadang belum ditanya
saja sudah nyeletuk. “Suami / Istri saya
gak ada romantis-romantisnya sama sekali, biasa aja, datar !”
Kalo ada yang seperti
ini, yuk mari buka hati, jangan sampai JUDGE kita terhadap pasangan kita
terlalu dini. Karena biasanya orang-orang yang seperti ini yang selalu punya
kejutan di luar ke-TIDAK ROMANTIS-annya yang TAK NAMPAK tadi untuk menunjukkan
ke-ROMANTISAN sesungguhnya (versinya) :’)
Atau, ada yang
terang-terangan romantisnya? Ngasih bunga, coklat, ngajak jalan ke pantai,
kirim puisi cinta dan lain sebagianya. Is that, YOU? Atau pernah ngalamin hal
serupa? Banyak sih sepertinya, dan lucunya hal ini justru banyak terjadi pada
mereka yang sedang tidak terpaut dalam sebuah ikatan penikahan alias belum
HALAL, sedang setelah HALAL, IQ Romantic Intelligence nya malah semakin menurun, semakin tempramen, koro-koroang
(baca: marah-marah) dan bahkan sampai mencapai titik terendah KDRT , Naudzubillah
min dzalik, deh ! -.-‘
Well harapan kita
bersama ROMANTIC INTELLIGENCE itu
akan selalu ada dalam diri-diri kita, hati-hati kita, tak berkurang kadarnya,
namun semakin bertambah bertambah dan bertambah kuatnya apalagi buat yang sudah
menikah J
*ohook nusuk diri sendiri :p
Jujur, semenjak udah nikah, adrenalin ku semakin tertantang untuk menciptakan
hal-hal baru dan kreatifitas2 baru untuk meng-cover and showing my romantic intelligence.
Gak mau kalah dong sama suami yang
ROMANTIS nya minta ampun dan gak kehitung udah beberapa kali aku dibuatnya
nyengar-nyengir, senyam senyum gak jelas sepanjang hari bahkan sampe nangis
terharu karena keromantisannya.
Ini , ada bebarapa
screen capture yang sempat aku abadikan :’D, Selebihnya selain dalam bentuk
kata, perbuatan bahkan body language nya aja udah nunjukin HOW ROMANTIC HE IS ! udah gak sanggup lagi kutuliskan dalam bentuk
status FB, ato sekedar ngetwit..kebanyakan sih. Heheh :p
Dan itulah suamiku
dengan segala ke ROMANTIC INTELLIGENCE-an nya and that’s why I really miss him so
much #curhat :’)
sedang aku? Bagaimana
dengan IQ Romantic Intelligence ku sendiri? Hhi.. malu ah. (/.\)
Biar saja rumput
yang bergoyang yang menjadi saksi, malaikat yang mencatat dan Allah yang
melihat. *wualllah :D
Because everyone is
different, so, gak usah minder dibilang gak romantis, toh semua orang punya
fitrah itu kok. Cuma cara nya aja yang berbeda. J
Sebagai penutup, yuk
menuai pahala dengan Romantic Intelligence kita
masing-masing untuk menciptakan KDRT sesungguhnya (KEMESRAAN DALAM RUMAH
TANGGA), ke orang yang tepat tentunya, selamat berkreasi !!! :’)
-Nay-
Bumi Allah, Bola Aju
Diselesaikan 16 April
2013 bersama segelas susu coklat dan sepiring pisang goreng *antara lapar dan
rindu* :’)
Bener2 romantis ya suaminya.
ReplyDeleteTinggal mengimbangi aja tuh mbak :)
iyah mbak..disitulah ke-romantic-intelligence-ku dituntut buat lebih kreatif :)
Deletewarna blog yg skrang lebih bersahabt di mata saya, wa. klo yg dulu kasian, silau boo.
ReplyDelete#sori out of case :))
iyah kak. hehe..
ReplyDeleteemang kemaren banyak yang komplain makanya ganti suasana, lebih adem kan? hhe :p
wah..wah dek...
ReplyDeletehihi...
Deletewah wah kak...
#mulai geje :p
Kak Awaaa...
ReplyDeleteSenyam senyum loh baca tulisan ini.
Xixixixi
ish.,..masa siih?
Deletejadi penasaran pengen liat mukanya yang senyam senyum baca tulisan ini :p
membuat semangat menulisku semakin menggelora
ReplyDelete