Assalamu Alaikum Wr Wb,
"Ketika Hidup Memberiku Seratus Alasan Untuk Menangis, Kalian Datang Membawa Seribu Alasan Untuk Tersenyum"
Ini adalah sepenggal kalimat yang dituliskan oleh saudara kami, teman kami, dan sahabat kami kanda "Rusmadi Ali" yang biasa kami panggil kak Madi dalam sebuah novel singkat yang ditulisnya selama disni, kota kecil ini, Soroako.
masih banyak cerita lagi yang ia tulis dalam untaian kalimat puitis yang mampu membuat kami cekikikan membacanya, terkadang nyambung, terkadang juga tidak.
yah, seperti itulah dia.
:)
dan hari ini tiba saatnya kakak kami, kak madi pulang ke Makassar setelah berakhirnya kontrak COOPS untuk Proyek OneVale PTI,
sedikit sedih namun itulah akhirnya, karena waktu yang mempertemukan kami, dan waktu jualah yang akan memisahkan kami. (walaupn di kampus masi sering ketemu...hhe :))
oke,
setelah kalimat puitis di atas, saya akan memberikan sepenggal kalimat puitis lain yang ia curahkan dalam novelnya untuk kami, saya tidak akan membeberkan semua, cukup tentang saya dari sudut pandangnya selama ini,
let's check it out..
(smoga anda tidak tertawa membacanya..:D)
Nur Awaliah Yusran,
Nama inilah yang aku tulis dalam memori pikiranku setelah andi triska, dia seorang wanita yang berkrakter ke-ibuan, smart, penuh cinta kasih dan peduli terhadap kami namun sayang ia tidak cukup tinggi tapi itu bukanlah sebuah masalah dan dibelakangan aku tahu bahwa IPK-nya 3,7 . suatu bukti jikalau dia adalah wanita yang cerdas…
Aku masih ingat kala itu ia terbangun dari tidurnya yang lelap, bangkit dari kelelahan yang menjalar diseluruh tubuhnya hanya untuk melakukan satu hal, sesuatu yang bermakna bagi kami, sesuatu yang teramat penting bagiku, ia akan membuatkan nasi goreng, tiada lain dan tak bukan hanya untuk sarapan kami.
Dan satu hal yang tak akan pernah kulupa dari dirinya “pedis ki kak ?”…
Masakan awa tak diragukan lagi, ia tahu betul komposisi dari tiap masakan itu tampa harus mengukurnya, sungguh ia benar-benar piawai dalam urusan masak aku dibuat takjub olehnya.
Berita gembira hinggap di atap sumba 4, sebuah kabar yang dinanti oleh ratusan orang kini tiba ketelingaku, sungguh burung dara telah datang membawa kabar bahagia itu menyejukkan hati sang ibunda tersayang Nur awaliah Yusran dan adinda tersayang Masarrang Efraim, beasiswa yang di nanti-nanti itu kini ia raih juga dan jangan kau Tanya padaku berapa besar jumlahnya karna tangan ini tak mampu tuk menghitungnya, jangan kau Tanya berapa besar nominalnya karna digitnya tak mampu terdeteksi oleh mata namun tak setetes pun yang singgah di tenggorokanku ….
Hari itu ia pulang ke rumah lamanya , rumah kediaman orang tuanya membawa kabar gembira tuk ibunda tersayang. Patung Ayam dengan keluarganya berdiri tegak perkasa menjemput kedatangan sang penerima beasiswa , seribu ucapan selamat dari sang ayam tertuju padanya berharap si ayam dan keluarganya dipindahkan ke depan monument mandala.
Ia telah pulang dari perjalanan panjang, wajahnya yang teduh dan senyumnya yang lebar tatkala ia berada di depan pintu rumah masih melekat menandakan kegembiraan tetap terasa pada dirinya. Jilbabnya telah berubah, ia kini terlihat lebih stylis dan lebih anggun. Entah dimana ia belajar menyusun kain-kain itu dan membentuk suatu pola jilbab yang sesuai dengan wajahnya, sungguh ia kini lebih mirip seorang wanita yang aku sebut “Wanita Berkerudung Sorban”.
-------------------------------------------------
yah,
itulah saya yang ia sebut "Wanita Berkerudung Sorban" yang sampai detik ini pun saya tak bisa menahan tawa jika membaca kalimat tersebut, entah dari mana asalnya kak madi menyebut saya seperti itu,
hhe..
yang paling saya ingat tentangnya adalah, kak madi adalah orang yang sangat tidak menyukai makanan PEDIS, sangat puitis walaupun sedikit alay*, selalu berusaha bersikap netral, jika tertawa dan berbicara terkadang suaranya tiba2 membesar, sangat senang memutar lagu westlife "Season in the Sun" dengan headset di kantor ketika suasana hening dan semua orang sedang bekerja. -.-', mengajarkan para bule itu berkata "KAROPPO'" dan peristiwa "SONGKOLO" itu, orang yang paling gemar bermain Badminton (ini hampir tiap malam) dan berenang (dan ini hampir tiap sore), paling dekat dengan saudara Iqra Aswad (Entahlah kalau yang ini, mereka serasa sangat serasi, layaknya adik kakak yang saling mengerti satu sama lain, ooh..)
dan masih banyak lagi tentangnya...
"4 bulan sudah selalu bersama dalam suasana senang dan duka, satu sama lain saling mengisi berbagi kebahagiaan dan derita. Dalam 4 bulan kita berkumpul banyak kelakuan yang kadang kurang disuka mari kita saling maaf mengurai simpul, kita berpisah dalam suasana hati lega"
saya pribadi meminta maaf jika selama ini banyak salah sama kak madi, smoga ini tidak menjadi akhir dari pertemuan dan persaudaraan kita, namun menjadi awal untuk semuanya.
Thanks for being our kind brother, thanks for coming in our mazing Life, Thanks for the Novel and Thanks for everything,
(^___^)
-n.a.y-
indahnya persahabatan....:)
ReplyDeleteyup. persahabatan itu sangat indahm lebih indah dari bunga mawar yang bermekaran di tengah padang lautan rumput hijau.
ReplyDelete(mulai puitis gak jelas..ehehhe)
makasih yah, dh meninggalkan jejak Sam,
SALAM BLOOFERS,
salam persahabatan....
indahnya Cinta
ReplyDeleteCinta Pertama adalah hal yg paling Indah
ReplyDelete